Selasa, 29 Maret 2011

Mobil Sehat

[Kali ini saya mau sharing ilmu yang saya dapat mengenai pencemaran udara, tepatnya polusi.......]. Langsung aja ya:

Polusi tak hanya terjadi pada ruang terbuka diwilayah perkotaan. Polusi udara sangat mungkin terjadi didalam mobil kita sendiri. Pencemaran udara di mobil bisa datang dari luar -  bahkan dari dalam kendaraan. Faktor dari luar misalnya karbonmonoksida, hidrokarbon atau nitrogen yang masuk lewat jendela dan pintu yang terbuka. Sedangkan faktor dari dalam adalah;

+Volatile Organic Compounds (VOC)+
Biasanya terdapat pada pengharum, pembersih, serta produk perawatan mobil. Tingkat konsentrasi VOC yang berlebihan dapat menyebabkan kanker, iritasi mata dan gangguan nafas.

+Kontaminasi senyawa kimia lain+
Mobil yang masih baru cenderung memiliki beberapa senyawa beracun - seperti: benzene, aseton dan formaldehida. Waspadai juga asap rokok - karena terbukti dapat menurunkan kualitas udara.

+Virus dan Bakteri+
Keduanya dapat timbul bila penumpang mobil ada yang sedang sakit. Atau karena AC dan ventilasinya jarang dibersihkan. Selain itu, AC yang kotor juga merupakan lahan tumbuhnya jamur.

Cara Mengatasinya...
+Kontrol sumber penyebab+
Asap mobil kerap jadi penyebab utama pencemaran udara kota. Jangan alpa melakukan servis berkala dan hindari pemakaian mobil jarak dekat. Lebih baik bersepeda atau jalan kaki saja. Mari bersama-sama kita jaga kebersihan udara, mulai dari diri sendiri...

+Lakukan perawatan AC+
Terutama setelah mencapai 10.000 km. Periksalah filter AC, oli kompressor, blower serta evaporator. Bersihkan secara berkala.

+Pasang pembersih udara+
Atau dikenal dengan istilah air purifier. Pembersih dengan HEPA filter biasanya lebih efektif menyaring udara kotor. Untuk menghilangkan bau tak sedap - gunakan bahan alami, seperti baking soda dan cuka. Namun, jika belum juga hilang aroma tak sedapnya - gunakan pembersih bertekhnologi karbon.
Semoga tips ini bermanfaat...Mari kita jaga kualitas udara terbuka dan udara didalam kendaraan kita. Agar sehat selalu.

sumber: majalah prevention

Tidak ada komentar:

Posting Komentar