Kamis, 31 Maret 2011

Konsep Tuhan

Tuhan berada diluar akal.
Ia melampaui keterbatasan kitab suci, agama, ras atau kasta.
Ia adalah perbendaharaan yang tidak bisa digambarkan dalam keterbatasan akal:
sebuah perbendaharaan suci yang sempurna melebihi semua permulaan dan akhir. (baha muhayyadeen)

Mempercayai Rekan Kerja?

Dalam dunia persaingan ini, masihkan bisa memberi kepercayaan dan keterbukaan kepada rekan kerja?

Jawabannya menurut saya, tergantung:
Karena sangat dipengaruhi oleh intuisi atau feeling - sesuatu yang dianugerahkan Tuhan kepada kita sejak lahir - sebagai bekal untuk merasakan hal-hal yang bersifat 'prediksi' terhadap lingkungan.

Tak dipungkiri, semua orang harus menunjukkan kredibilitas, integritas dan kapabilitasnya dalam lingkungan kerja, sebab menyangkut eksistensi diri. Agar dihargai lebih oleh perusahaan atau kantornya. Tapi dimana posisi kepercayaan dan keterbukaan?

Tak semua orang memberi dua hal itu secara lebih. Khususnya buat kawan-kawan dalam posisi satu level. Jika untuk atasan atau bawahan, mungkin akan lain - karena rasa bersaing relatif rendah. Orang memiliki ketakutan dan alasan tersendiri untuk mempercayai dan terbuka.

Akibat ketakutan itu, dampaknya banyak. Saya ingin memandangnya dari banyak sudut: dari sudut nilai dan sisi positif serta negatifnya. Efek positifnya, kita tak mudah diperdaya dan dimanfaatkan secara pintar oleh pihak-pihak yang menurut feeling kita memang tidak benar. [asal feeling kita tak berubah menjadi egosentrisme dan kelicikan lain]. Kita juga membutuhkan benteng untuk diri sendiri agar tetap fit dalam sebuah 'peperangan' dilingkungan kantor.

Efek negatifnya lebih banyak malah. Fitnah dan hasut akan berkembangbiak jika kita tak memberi kepercayaan dan keterbukaan/ transparansi di komunitas kerja. Bisa saja hal yang sebenarnya baik - jadi lain artinya - jika ditutup-tutupi, karena ketakutan yang tak beralasan [apalagi jika sesuatu hal itu ditutup-tutupi karena ada motif ekonomi/ motif lainnya].

Dampak negatif lain adalah 'pelit ilmu' - karena tak ingin keterbukaanya itu memberikan poin kepada rekan sejawat// Kurangnya transparansi juga menimbulkan perpecahan antar rekan kerja. Apalagi dimanfaatkan oleh pemain-pemain watak di perusahaan. Yang memiliki kegemaran 'menunjukkan' kepeduliannya terhadap kelangsungan perusahaan/ kantor di hadapan para pimpinan. Dan banyak lagi celah akal bulus [lain] akibat kurangnya kepercayaan dan keterbukaan itu tadi...

Inti dari tulisan saya kali ini adalah -  benar kita hidup dalam persaingan! - Tapi tak perlu menjadi licik dan membuat seluruh rekan kerja sebagai pesaing-pesaing berat yang harus ditakuti dan dijegal dengan segala cara. Bukankah kepribadian kita lebih berharga daripada sebuah karir? Tentukan pilihan  :-)

Selasa, 29 Maret 2011

Mobil Sehat

[Kali ini saya mau sharing ilmu yang saya dapat mengenai pencemaran udara, tepatnya polusi.......]. Langsung aja ya:

Polusi tak hanya terjadi pada ruang terbuka diwilayah perkotaan. Polusi udara sangat mungkin terjadi didalam mobil kita sendiri. Pencemaran udara di mobil bisa datang dari luar -  bahkan dari dalam kendaraan. Faktor dari luar misalnya karbonmonoksida, hidrokarbon atau nitrogen yang masuk lewat jendela dan pintu yang terbuka. Sedangkan faktor dari dalam adalah;

+Volatile Organic Compounds (VOC)+
Biasanya terdapat pada pengharum, pembersih, serta produk perawatan mobil. Tingkat konsentrasi VOC yang berlebihan dapat menyebabkan kanker, iritasi mata dan gangguan nafas.

+Kontaminasi senyawa kimia lain+
Mobil yang masih baru cenderung memiliki beberapa senyawa beracun - seperti: benzene, aseton dan formaldehida. Waspadai juga asap rokok - karena terbukti dapat menurunkan kualitas udara.

+Virus dan Bakteri+
Keduanya dapat timbul bila penumpang mobil ada yang sedang sakit. Atau karena AC dan ventilasinya jarang dibersihkan. Selain itu, AC yang kotor juga merupakan lahan tumbuhnya jamur.

Cara Mengatasinya...
+Kontrol sumber penyebab+
Asap mobil kerap jadi penyebab utama pencemaran udara kota. Jangan alpa melakukan servis berkala dan hindari pemakaian mobil jarak dekat. Lebih baik bersepeda atau jalan kaki saja. Mari bersama-sama kita jaga kebersihan udara, mulai dari diri sendiri...

+Lakukan perawatan AC+
Terutama setelah mencapai 10.000 km. Periksalah filter AC, oli kompressor, blower serta evaporator. Bersihkan secara berkala.

+Pasang pembersih udara+
Atau dikenal dengan istilah air purifier. Pembersih dengan HEPA filter biasanya lebih efektif menyaring udara kotor. Untuk menghilangkan bau tak sedap - gunakan bahan alami, seperti baking soda dan cuka. Namun, jika belum juga hilang aroma tak sedapnya - gunakan pembersih bertekhnologi karbon.
Semoga tips ini bermanfaat...Mari kita jaga kualitas udara terbuka dan udara didalam kendaraan kita. Agar sehat selalu.

sumber: majalah prevention

Selasa, 22 Maret 2011

Salut buat Jepang!

Salut buat Jepang. Kendati banyak penduduk tewas dan bangunan yang luluh lantak oleh musibah tsunami, disusul pula radiasi nuklir yang membuat kekhawatiran semakin berlipat: ada satu hal yang tak sanggup dimusnahkan oleh bencana - bencana yang mengerikan itu. Ya, Jepang itu sendiri! Lho?

Kebanggan dan keyakinan orang Jepang terhadap 'Jepang' tak akan pernah habis. Yang dimaksud 'Jepang yang tak pernah musnah' adalah moral, etika dan tanggungjawab yang sudah menjadi nilai dasar bangsa Jepang turun-temurun. Yang bukan hanya retorika dan penghias batang tubuh visi-misi sebuah bangsa.

Jepang adalah sebuah negara yang berhasil menanamkan jiwa ksatria hampir keseluruh warganya. Negara yang dapat memupuk rasa tanggungjawab, disiplin, kerja-keras serta etos kerja positif lainnya: dengan sabar dan subur. Contoh riilnya banyak sekali, diantaranya:

Harakiri - Peristiwa bunuh diri yang terhormat - Terlepas dari orang (non Jepang) menganggap itu adalah sebuah kebodohan, harakiri secara logika dapat dipahami sebagai langkah menebus kesalahan fatal yang telah dilakukan. Perbuatan atau langkah yang mengakibatkan lingkungan diluar diri kita (pribadi) menerima dampak dari kesalahan yang telah diperbuat. Baik itu kesalahan dalam skala keluarga hingga kepada lingkup negara. [sekarang prosesi harakiri mulai cenderung beralih: mengundurkan diri dari jabatan/kepercayaan yang diemban]

Begitu pula dengan budaya mempertahankan amanah. Dibandingkan dengan banyak negara yang juga mengalami bencana hebat - kasus penjarahan pasca tsunami di Jepang hampir tidak ada. Saya tidak berani menyatakan tidak ada sama sekali, tapi mungkin begitulah kenyataannya. Masyarakat yang selamat pasca tsunami, walau kekurangan dan kesulitan melanda, mereka masih sungkan terhadap diri sendiri untuk melakukan hal yang tak terpuji itu. Urusan perut bukan segalanya. Walau dalam kondisi terjepit sekalipun.

Menurut saya, hulu dari sikap hebat tersebut adalah integritas diri. Sikap yang boleh saya sebut sebagai karakter khas orang Jepang. Disiplin dan kerja keras juga adalah bumbu pelengkap dari etos hidup masyarakat Matahari itu. Tak dapat dipungkiri, sikap itu sudah dimiliki bangsa yang besar ini sejak zaman kekaisaran kuno-nya hingga hari ini.

Memang tak seratus persen orang Jepang memiliki sikap ksatria itu - tapi peristiwa pasca tsunami setidaknya telah menampilkan karakter asli mereka. Bukankah watak asli manusia akan muncul dalam keadaan sulit? Bagaimana dengan orang Indonesia?

Sabtu, 12 Maret 2011

Delapan Rumus Kepercayaan

Delapan rumus kepercayaan ini dicetuskan oleh Elbert Hubbard, seorang psikolog mumpuni yang kerap memberikan motivasi bagi salesman. Agar membentuk karakter manusia positif; tak mudah putus asa dan memiliki kepercayaan diri lebih. Karena pada dasarnya semua manusia adalah 'penjual': minimal menjual kemampuan dirinya sendiri - tepat rasanya jika delapan rumus ini juga kita terapkan. Semoga bermanfaat. Bismillah!

1. Aku percaya bahwa setiap ide, jasa ataupun sesuatu yang baik - dapat dijual kepada orang yang baik, dengan cara-cara yang baik pula. Dan pada dasarnya semua adalah orang baik: asal Ia didekati dengan cara yang baik.

2. Aku percaya, bahwa ide maupun produk yang kujual - adalah baik - dan karenanya, aku yakin akan mencapai sukses dalam pekerjaanku.

3. Aku telah mengambil ketetapan hati - untuk bersedia berjerih-payah melakukan sesuatu yang baik bagi orang lain - oleh sebab itu, aku tidak takut atau berkeluh kesah bila menemui kesulitan: karena aku memilih menyenangi pekerjaanku.

4. Aku percaya bahwa setiap orang yang menginginkan apa yang dicita-citakannya: harus bersedia mengerjakannya dengan tekun dan disertai semangat yang menyala-nyala. Oleh sebab itu, SATU PERBUATAN YANG DILAKUKAN SAAT INI, lebih berharga daripada dua perbuatan yang dilakukan esok hari. Untuk itu, aku tidak akan menyerah sebelum berhasil.

5. Aku yakin bahwa pekerjaan yang kulakukan hari ini akan membawa kebaikan bagi orang lain, juga bagiku. Karenanya, hasilnya pasti kuperoleh pada masa yang akan datang.

6. Aku berjanji akan berlaku sopan, berlaku mulia serta pemurah, ramah dan selalu gembira dan menghargai persahabatan dan bersaing dengan jujur.

7. Aku percaya bahwa dimana-mana selalu tersedia pekerjaan bagi setiap orang yang sudah siap dan bersedia melakukannya.

8. Aku percaya bahwa aku sudah siap sekarang juga.

*Bacalah delapan rumus kepercayaan ini kala Anda membutuhkan motivasi buat diri Anda. Semoga memberikan aura positif buat hidup Anda. Amin.

Jumat, 11 Maret 2011

Kebetulan?

Saya mengambil ringkasan salah satu bab dalam bukunya M.Quraish Shihab - 'Dia dimana-mana' - bab yang bercerita bahwa alam semesta ini benar-benar diciptakan, bukan karena kebetulan, proses yang unik atau terjadi dengan sendirinya. Tujuannya, agar saya dan kita (ummat muslim)  mengingat kembali kebesaran dan kekuatan Allah SWT:

"Jika Anda ditugaskan oleh pimpinan dikantor - untuk ke stasiun kereta api agar berangkat ke Bandung pada pukul 10 pagi, lalu (distasiun) Anda bertemu dengan teman sekantor Anda yang juga akan ke Bandung (tanpa anda ketahui rencananya terlebih dahulu) - maka Anda akan mengira bahwa pertemuan itu merupakan sebuah kebetulan. Tetapi buat pimpinan, Anda dan teman sekantor itu ada dalam rencananya, karena dua staff-nya disuruh ke Bandung . . .Pertemuan tersebut bukanlah kebetulan."

Sesuatu yang direncanakan, pastilah terlihat teratur dan harmonis. Pengetahuan Allah bersifat menyeluruh. Dia mengetahui segala sesuatu: sebelum, sesudah - pada saat dan sesudah wujud atau terjadinya. Dalam Quraan Surah al Mulk 63:3 dinyatakan: [Dialah Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis: engkau tidak akan melihat sedikitpun ketidakseimbangan. Maka ulangilah pandangan; adakah engkau melihat sedikit keretakan. Kemudian, kembalikanlah lagi pandangan dua kali - niscaya akan kembali kepadamu pandanganmu]

*Jauh sebelum para ahli astronomi melakukan penelitian: Allah SWT sudah menyebutkan bahwa langit memiliki tujuh lapis. SAMA dengan kesimpulan para ahli-ahli hingga hari ini.
Adapun maksud dari surah diatas adalah: Perhatikanlah langit, adakah ditemukan kekacauan? Pikirkanlah bagaimana milyaran galaksi itu beredar tanpa terjadi benturan. Apakah Anda menduga bahwa itu semua terjadi dengan sendirinya? dan masing-masing galaxy sepakat dengan yang lain untuk mengatur tempat edarnya? Mustahil . . . jika bukan Kekuasaan Yang Tak Terbatas mengaturnya, Allahu Akbar!

Al Quraan juga menyebutkan proses penciptaannya secara garis besar dalam Surah al Anbiya 21:30 bahwa, langit dan bumi tadinya satu gumpalan, lalu dipisahkan Allah SWT. Pemisahan itu menurut para ilmuwan, terjadi saat ada dentuman dahsyat di angkasa. (Kalau dentuman itu terjadi secara kebetulan, tentulah galaxy dan seluruh bintang-bintangnya akan tersebar acak - kenyataannya, menunjukkan sebaliknya. Justru dentuman itu menghasilkan  tatanan keteraturan yang luar biasa.)

Bahkan, semua benda-benda langit terus-menerus beredar pada garis edarnya saja - sudah ditetapkan Allah SWT (Surah Yasin 36:40). Jauh sebelum ilmu pengetahuan menyelidikinya. - Masih mau mengingkari bahwa masih ada kebetulan di dunia ini?